Advertorial
2022-11-15 | Dibaca: 917
MAMUJU (malaqbi.com) Masyarakat Tambi dan Kampung Baru menilai kurangnya solusi kepada mereka terkait rencana pembangunan Jalan Arteri Tahap 2 (dua).
Hal itu disampaikan Jauhari yang merupakan perwakilan masyarakat Lingkungan Tambi, Kecamatan Mamuju, saat menggelar pertemuan di Masjid Tambi dengan Buapati Mamuju, St. Sutinah Suhardi yang juga dihadiri Kapolresta Mamuju, Kombes Pol Iskandar.
Jauhari, yang juga merupakan salah satu Dosen di Universitas Tomakaka Mamuju mengatakan, kurangnya sosialisasi kepada masyarakat Tambi dan Kampung Baru, yang menyebabkan masyarakat berpikir tentang dampak pembangunan yang akan menenggelamkan wilayah Tambi, serta adanya informasi terkait Analisa Dampak Lingkungan (Amdal) yang tidak melibatkan masyarakat.
Kata Jauhari terkait pembangunan jalan aerteri ini ia menegaskan bahwa masyarakat Tambi rak pernah menolak, akan tetapi perubahan jalur ke pemukiman itu yang perlu di pertimbangkan
Lebih lanjut Jauhari menyampaikan, juga karena kurangnya sosialisasi ke masyarakat sehingga masyarakat tidak memahami dan mengerti sepenuhnya terkait rencana pembangunan yang akan dilaksanakan di daerah Tambi, sehingga masyarakat berpikir bahwa dampak dari pembangunan itu sendiri adalah tenggelamnya wilayah Tambi.
"Dalam hal ini masyarakat juga perlu tahu dan penjelasan dari pemerintah, apabila berdampak, apa solusi,"Ujar Jauhari
Sementara Bupati Mamuju, Siti Sutinah Suhardi, mengatakan bahwa dirinya akan menampung apa yang menjadi keluhan masayarakat Tambi dan akan melakukan koordinasi dengan Balai Jalan dan Perkim Provinsi Sulawesi Barat.
"Terkait rencana pembangunan alteri lanjutan dan apa yang menjadi masukan dan kekhawatiran masyarakat tambi akan saya koordinasikan ke Balai Jalan Perkim Provinsi Sulbar,"ujar Sutinah
Sementara Kapolresta Mamuju Kombes Pol Iskandar dalam pertemuan itu juga menyampaikan, pentingnya tetap menjaga keamanan dan ketertiban di tengah-tengah masyarakat Tambi, dalam situasi apapun. Pentingnya membangun komunikasi yang baik dalam menyikapi situasi, dan mencari solusi ketika menghadapi suatu permasalahan.
"Jangan berpersepsi kemudian didiskusikan dengan persepsi masing-masing, lebih baik tanyakan ke ahlinya dan tanyakan apa solusinya, kalau memang memerlukan solusi,"kata Iskandar (rls)